Sabtu, 31 Mei 2014

Contoh-Contoh Sertifikasi Nasional dan Internasional dari Sertifikasi Software dan Database Development, dan Sebutkan Lembaga-Lembaga Yang Melakukan Sertifikasi di Bidang IT & Jelaskan Prosedur Serta Pesyaratan Untuk Mengambil Ujian Sertifikasi Untuk Setiap Jenis Profesi

Sertifikasi Nasional dan Internasional
a.      Jelaskan dan sebutkan contoh sertifikasi nasional dan internasional dari sertifikasi software dan database development !!
Sertifikasi biasa juga disebut kualifikasi, dimana sertifkasi ada banyak macamnya, namun kali ini kita akan membahas mengenai sertifikasi professional. Sertifkasi professional ialah suatu penetapan yang diberikan oleh suatu organanisasi professional kepada seseorang yang menunjukkan bahwa orang tersebut mampu untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas atau mempunyai keahlian yang spesifik. Dimana ini juga harus dan mesti diperbaharui secara berkala oleh seseorang tersebut serta hanya berlaku sampai dengan periode tertentu saja.
Dan disini tujuan dari sertifikasi ialah menghasilkan SDM di bidang IT yang berkualitas, mempunyai standard an mutu yang tinggi serta pengembangan professional yang berkesinambungan. Sedangkan bagi orang tersebut adalah untuk menambah nilai jual dirinya dimata pemberi kerja dengan pengakuan sertifikasi yang orang punyai dan juga untuk menggapai rencana jenjang karir yang ingin dicapai oleh orang tersebut.
Sertifikasi Nasional
Sebagai aplikasi desktop, Microsoft office mungkin menjadi aplikasi yang paling akrab dengan keseharian pekerjaan kita. Mulai dari membantu menulis surat sampat membuat perencanaan proyel. Popularnya aplikasi Microsoft office dan kemudahan pemakaiannya sering kali membuat banyak pengguna tidak merasa perlu untuk mempelajari secar serius. Padahal hal tersebut mungkin berakibat pada rendahnya utilitas pemanfaatan berbagai fitur yang sebenarnya disediakan oleh Microsoft office, dan tanpa disadari membuat kerja tidak seefisien seharusnya .
Sertifikasi Microsoft office specialist (office specialist) adalah sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian dalam menggunakkan Microsoft office dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Focus dari sertifikasi office specialist adalah mengevaluasi pemahaman menyeluruh terhadap program-program Microsoft office dan Microsoft project, kemampuan untuk menggunakan feature-feature advanced, dan kemampuan untuk mengintegrasikan program-program office dengan software lain.
Sertifikasi office specialist tersedia dalam 3 jalur : office 2003 editions, office XP, dan office 2000. Untuk setiap jalur sertifikasi terbagi dalam 3 jenjang keahlian, yaitu specialist, expert, dan master.
Selain itu program-program yang termasuk suite aplikasi Microsoft office, sertifikasi office. Specialist juga menawarkan sertifikasi khusus untuk Microsoft project 2002 dan Microsoft project 2000. Ujian sertifikasi office specialist untuk Microsoft project difokuskan pada kemampuan menggunakan berbagai tool Microsoft project dalam pelaksanaan berbagai tahapan proyek, seperti perencanaan proyek, kustomisasi grafik dan laporan kemajuan proyek, dan menfasilitasi berbagai kegiatan kolaborasi dan komunikasi tim.
Sertifikasi Internasional
Biasanya sertifikasi Internasional memerlukan uji kompetensi yang cukup lama bahkan bisa berbulan-bulan, serta biaya yang dikeluarkan pun cukup banyak untuk mendapatkan sertifikasi ini, namun hasilnya akan terbayar semua, karena manfaat yang didapat pada saat anda melakukan pencarian kerja dan menunjukkan sertifikasi profesi tersebut.
1. Oracle adalah salah satu Sertifikasi Internasional  dalam bidang database selain Microsoft SQL Server. Dari berbagai kemampuan yang dimiliki Oracle, maka dibutuhkan orang-orang atau professional yang mampu menangani dan mengoperasikan oracle dengan baik. Sertifikasi diperlukan agar lebih mengukuhkan pengakuan bahwa orang tersebut benar-benar dapat menggunakan oracle dengan baik.
Oracle sendiri menawarkan sertifikasi profesi di bidang IT juga, dan oracle membaginya menjadi 3 kategori, yaitu :
Oracle dalam menjalankan peran sebagai administrator database.
1.      Oracle Certified DBA masih terbagi  lagi menjadi 3 kategori jenjang sertifikasi, yaitu :

a.       Oracle Certified DBS Associate : dalam sertifikasi ini seseorang akan dianggap mampu dan mempunyai keahlian dalam tim sebagai anggota Junior sebagai administrator database atau pengembang aplikasi. Dan materi yang diujikan dalam uji kompetensi ini meliputi dasar-dasar SQL dan administrasi database.
b.      Oracle Certified DBA Profesional : sertifikasi ini adalah sertifikasi lanjutan dari Associate, bagi para professional yang ingin mengembangkan dan mendalami dalam lingkup administrasi database dan juga performance tuning, dan dalam sertifikasi ini ditambahkan pula spesialisasi manajemen database pada lingkungan linux.
c.       Oracle Certified DBA Master : sertifikasi paling tinggi di oracle dari yang sebelumnya, dimana orang yang mengambil sertifikasi ini adalah seorang DBA yang sudah teruji dalam menangani  aplikasi dan system database yang memiliki mission critical. Dan ujian yang dilakukan bagi orang yang melakukan sertifikasi ini berbeda dengan sertifikasi sebelumnya, dimana orang tersebut akan melakukan pengujian dan melakukan riset dari simulasi permasalahan yang diberikan oleh penguji yang meliputi konfigurasi database, jaringan database, penggunaan Oracle Enterprise  manager dan hal kritis dalam manajemen kinerja serta database recovery.  

2.      Oracle Certified Developer, dimana sertifikasi ini ditunjukkan bagi mereka yang ingin mendapatkan pengakuan dalam bidang penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan Oracle seperti PL/SQL dan Oracle Forms, dan dalam sertifikasi ini terbagi menjadi 2 kategori, yaitu :
a.       Oracle9i PL/SQL Developer Certified Associater. Sertifikasi ini memiliki pengetahuan dasar yang memungkinkan orang itu memiliki peran fungsional dalam pengembangan aplikasi Oracle9i.
b.      Oracle9i Forms Developer Certified Profesional. Untuk yang ingin memiliki sertifikasi ini harus mempunyai sertifikasi sebelumnya yaitu sertifikasi OCA dan akan mengikuti satu ujian dengan materi pengembangan aplikasi Internet menggunakan Oracle9i Forms.
c.       Oracle9i AS Web Administrator. Sertifikasi dengan pengetahuan dan keterampilan sebagai Web  Administrator untuk Oracle9i Application Server. Untuk mendapatkan sertifikasi ini seorang professional akan melakukan ujian dengan materi administrasi dasar Oracle9i Application Server.

b.      Jelaskan lembaga – lembaga yang melakukan sertifikasi di bidang teknologi informasi dan jelaskan prosedur serta persyaratan untuk mengambil ujian sertifikasi untuk setiap jenis profesi.
Lembaga yang melakukan sertifikasi di bidang Teknologi Informasi
1.      Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Telematika
LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen.  Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit tempat kompetensi dan menerbitkan sertifikasi kompetensi bidang telematika.
LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen  dan professional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi bagi para professional di bidang telematika. Dalam perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan professional bagi industry telematika di dalam dan luar negeri. Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi.
Materi uji kompetensi LSP Telematika disusun berdasarkan standar kompetensi kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penyusun SKKNI merupakan ahli telematika yang berasal dari Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Pendidikan, Kementrian Ristek dan beberapa perusahaan TI di Indonesia.
Dalam penyelenggaraan uji kompetensi, LSP Telematika menggunakan test engine dengan software yang integritasnya tidak diragukan lagi. LSP Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software (ATS) di Indonesia. Ujian diselenggarakan dengan berbasis komputer yakni suatu tes yang dipandu dan dikerjakan melalui media komputer termasuk penilaiannya.
2.      Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia (LSP-TIK)
(LSP TIK) didirikan pada tanggal 1 mei 2007, dengan tujuan untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi.
Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan dengan adanya kebutuhan tenaga kerja professional maka dibutuhkan pengakuan kompetensi para tenaga professional baik nasional ataupun internasional. Pengakuan tersebut bisa diperoleh jika telah dinyatakan kompeten dalam bidang informasi dan komunikasi oleh sebuah lembaga yang mendapatkan lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP (Keputusan Badana Nasional Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses pembuktian bahwa seorang tenaga  yang professional benar-benar kompeten dalam bidang kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut mendapatkan pengakuan kompetensi profesi yang dimilikinya baik secara Nasional ataupun Internasional.
Pembuktian kompetensi yang dilakukan oleh LSP TIK berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang merupakan rumusan kemampuan profesi seseorang yang mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk menentukan kompetensi seseorang, misalnya pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap. Seseorang yang sudah dinyatakan kompeten harus memberi laporan kepada LSP TIK minimal satu tahun satu kali, sehingga kompetensi pada profesionalismenya tetap tercatat dan diakui oleh LSP TIK maupun BNSP.
Untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi baik secara Nasional dan Internasional maka LSP TIK juga beracun pada standar Internasional dengan adanya dukungan standar kompetensi Internasional dari Microsoft, Adobe, dan Oracle.
Prosedur dan Persyaratan untuk Mengambil Ujian Sertifikasi untuk Setiap Jenis Profesi
1.      Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki beberapa tingkatan.
2.      Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat menawarkan suatu sertifikasi.
3.      Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu perusahaan atau suatu institusi. Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga diakui sebagai suatu komponen untuk memperoleh sertifikasi profesi.
4.      Sertifikasi harus mendorong terbentuknya industry local.
5.      Sertifikasi harus memperkecil jurang antara universitas (education) dan industry. Harus dikembangkan pemetaan antara sertifikasi akademik dan sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang antara aktifitas riset dan industry.
6.      Sertifikasi harus mendorong orang untuk memahami pengetahuan dasar yang berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi tersebut. Hal ini akan membantu orang untuk memperbaiki pengetahuan, sebab mereka tidak belajar dari “keahlian tertentu” untuk suatu saat saja, tetapi mereka memiliki pengetahuan dasar untuk memahami teknologi baru.
7.      Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang. Sebagai contoh bahasa, dan kebiasaan local. Sehingga untuk kompetensi dalam bidanng komunikasi, kemampuan berbahasa local perlu dipertimbangkan juga.
Sumber :

Model Standar Profesi Antara Usa dan Eropa


Pengertian sertifikasi
Yang dimaksud dengan sertifikasi disini adalah standarisasi secara professional bagi mereka yang kompeten di bidang pekerjaan masing-masing yang dikelola dan dibina oleh Organisasi Profesi bukan pemerintah. Sertifikasi ini memenuhi persyaratan kualitas professional yang sudah ditetapkan.
 Latar belakang dari sertifikasi adalah
a.       Memenuhi kebutuhan bisnis (legal liability scheme).
b.      Mengantisipasi globalisasi.
c.       Perlu pengakuan formal bagi lulusan perguruan tinggi untuk menjadi tenaga kerja professional.
d.       Bukti kemandirian professional di bidangnya.
Meningkatkan implementasi TI mulai dari operasional bisnis biasa sampai ke jaringan perusahaan yang lebih kompleks menyebabkan kebutuhan tenaga TI tidak hanya dirasakan oleh perusahaan yang bergerak dibidang TI, tetapi juga non TI. Seiring dengan kebutuhan tenaga kerja TI yang diperkirakan akan terus meningkat, berbagai posisi atau jabatan baru di bidang TI juga bermunculan. Jika anda berada di antara ratusan pelamar yang berharap mengisi beberapa lowongan di bidang TI, apa yang bisa membuat anda berbeda dengan pelamar-pelamar lain ? lalu jika anda sudah menjadi salah satu bagian dari tenaga TI dan ingin meniti tenaga karir, apakah yang bisa anda lakukan untuk menegaskan kualitas anda disbanding sekian banyak rekan seprofesi anda? Apa yang dapat menjadi jaminan untuk perusahaan-perusahaan yang ingin membayar anda untuk solusi TI yang dapat anda berikan ?.
            Salah satu jawabannya adalah dengan mendapatkan pengakuan atau sertifikasi untuk bidang spesialisasi anda. Mungkin akan muncul pertanyaa, apakah pendidikan formal yang sudah anda kantongi belum cukup untuk membuktikan kemampuan anda. Cepatnya perkembangan TI serta semakin kompleksnya teknologi tidak memungkinkan bagi lembaga pendidikan untuk mengadopsi perubahan secara cepat. Keterbatasan kurikulum, dan keinginan untuk independen terhadap produk tertentu menjadi kendala menghadapi perubahan tersebut. Di sisi lain kebutuhan tenaga kerja TI sering membutuhkan kompetensi yang lebih spesifik, seperti pengalaman terhadap penggunaan software tertentu yang di implementasikan dalam perusahaan tersebut. Hal ini mendorong turun tangannya para vendor untuk ikut terjun dalam program pendidikan yang pada akhirnya melahirkan standar kompetensi atau sertifikasi.
            Adanya standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi untuk menilai kemampuan (skill) calon pegawainya. Adanya inisiatif untuk membuat standar dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih terdapat permasalahannya seperti beragamnya standar dan sertifikasi. Sebagai contoh, ada standar dari Australia National Training Authority. Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintahan atau dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industry, yang sering juga disebut vendor certification. Untuk contoh yang terakhir (vendor certification), standar industry seperti sertifikat dari Microsoft atau cisco merupakan standar sertifikasi yang diakui di seluruh dunia. Padahal standar ini dikeluarkan oleh perusahaan, buka badan sertifikasi pemerintah. Memang pada intinya industry lah yang mengetahui standar yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-harinya.
Keuntungan sertifikasi
Ada banyak keuntungan yang dapat menjadi tambahan alasan untuk mempertimbangkan mengambil sertfikasi TI. Salah satu yang utama tentu saja membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan. Sertifikasi TI dapat meningkatkan kredibilitas seorang professional TI di mata pemberi kerja. Bagi mereka  yang sudah bekerja di bidang TI, sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan teknis. Dengan memiliki sebuah sertifikat TI yang diakui secara global, seorang professional TI akan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya. Ini karena melalui proses sertifikasi keterampilan yang dimiliki sudah mengalami validasi oleh pihak ketiga, dalam hal ini lembaga pemberi sertifikasi.
Selain itu pengalaman mengikuti sertifikasi akan memberikan wawasan-wawasan baru yang mungkin tidak pernah ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam pekerjaan sehari-hari. Selain mampu memberikan jalan lebih mudah untuk menemukan pekerjaan di bidang TI, sertifikasi juga dapat membantu anda meningkatkan posisi dan reputasi bagi yang suda bekerja. Bahkan sertifikasi yang sudah diakui secara global ini mampu meningkatkan kompetensi anda dengan tenaga-tenaga TI dari manca Negara. Karena itu jangan heran jika sertifikasi yang telah anda kantongi bisa lebih dihargai dibandingkan ijazah formal anda.
Sertifikasi adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan professional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk :
a.       Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi.
b.      Membentuk standar kerja TI yang tinggi.
c.       Pengembangan professional yang berkesinambung.
Sedangkan bagi tenaga TI professional tersebut :
a.       Sertifikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
b.      Perencanaan karir.
c.       Professional development.
d.      Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Bagi masyarakat luas sertifikasi ini memberikan kontribusi positif :
a.       Memiliki staf yang up to date dan  berkualitas tinggi.
b.      Memperoleh citra perusahaan yang baik, keuntungan yang kompetitif, merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan staff, kontraktor dan konsultan.
c.       Secar langsung dan tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro maupun makro.
d.      Menaikkan pengakuan industry dan secara internasional.
e.       Bagi siswa memberikan alur profesi yang jelas. Siswa yang ingin segera mempelahari ICT dan profesi akan tahu dari mana memulainya.
f.       Memberikan suatu mekanisme pusat pelatihan. Suatu program sertifikasi memberikan alur pelatihan yang jelas.
g.      Membantu prosess pencarian tenaga IT professional. Suatu kandidat yang dievaluasi untuk suatu jabatan, dengan memiliki suatu sertifikat berarti telah memiliki skill dan pengetahuan tingkat tertentu. Hal itu juga menunjukkan persistensi kandidat dan kemampuan menyelesikan suatu proyek (dalam hal ini sertifikasi). Kedua hal ini membantu masyarakat mencari tenga TI.
h.      Mendorong pegawai melakukan proses belajar lebih lanjut.
Beberapa Negara telah mengembangkan dan mempromosikan system sertifikasi yang khas bagi Negara tersebut. Beberapa Negara menerapkan dan membayar lisensi kepada system sertifikasi yang ada. Beberapa Negara menggunakan tenaga ahli untuk melakukan ujian.
South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) merupakan suatu forum atau badan yang beranggotakan himpunan professional IT yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk pada February 1978, di Singapore oleh 6 ikatan komputer dari Negara-negara : Hongkong, Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapore, dan Thailand. Awalnya, SEARCC mengadakan konferensi setahun dua kali di tiap Negara anggotanya secara bergiliran. Namun, karena ke anggotaannya semakin bertambah, maka konferensi dilakukan sekali tiap tahunnya. Negara yang sudah menjadi naggota SEARCC adalah Sri Lanka, Australia, Hong kong, India, Indonesia, Malaysia, New Zealand, Pakistan, Philipina, Singapore, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Kanada.
Salah satu kegiatan dari SEARCC adalah SRIG-PS (Special Regional Interset Group on Profesional Standardisation). SRIG-PS dibentuk karena adanya kebutuhan untuk menciptakan dan menjaga standar professional yang tinggi dalam dunia teknologi informasi, khususnya ketika sumber daya di region ini memiliki kontribusi yang penting bagi kebutuhan pengembangan TI secara global.
Semakin luasnya penerapan teknologi informasi di berbagai bidang, telah membuka peluang yang besar  bagi para tenaga professional TI untuk bekerja di perusahaan, instansi pemerintah atau dunia pendidikan di era globalisasi ini.
Secara global, baik di Negara maju maupun Negara berkembang, telah terjadi kekurangan tenaga professional TI. Menurut hasil studi yang diluncurkan pada april 2001 oleh ITAA (Information Technology Associoation of Amerika) dan European Information Technology Observatory, di Amerika pada tahun 2001 terbuka kesempatan 900.000 pekerjaan di budang TI.  
Model dan Standar Profesi di USA dan Kanada
Dunia Teknologi Informasi (TI) merupakan suatu industry yang berkembang dengan begitu pesatnya pada tahun-tahun terakhir ini. Ini akan terus berlangsung untuk tahun-tahun mendatang. Perkembangan industry dalam bidang TI ini membutuhkan formalisasi yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan, profesi berkaitan dengan keahlian dan fungsi dari tiap jabatan. Soult East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) merupakan suatu forum atau badan yang beranggotakan himpunan professional IT (Information Technology) yang terdiri dari 13 negara.  SEARCC dibentuk pada February 1979, di Singapore oleh 6 ikatan komputer dari Negara-negara : hongkong, Indonesia, Malaysia, philipine, Singapore, dan Thailand. SEARCC mengadakan konferensi  setahun dua kali di tiap Negara anggotanya secara bergiliran. Keanggotaan SEARCC bertambah, sehingga konferensi dilakukan sekali tiap tahunnya. Konferensi yang ke-15 ini, yang bernama SEARCC ’96 kali ini diselenggarakan oleh Computer Society of Thailand di Thailand dari tanggal 3 – 8 juli 1996.
Sri lanka telah menjadi anggota SEARCC sejak tahun 1986, anggota lainnya adalah Australia, Hongkong, India, Indonesia, Malaysia, New Zealand, Pakistan, Philipina, Singapore, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Kanada. Indonesia sebagai anggota South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) turut serta dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC. Salah satunya adalah SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation), yang mencoba merumuskan standarisasi pekerjaan di dalam dunia Teknologi Informasi. Untuk keperluan tersebut.
Model dan Standar Profesi di Eropa (Inggris, Jerman, perancis)
Standar praktek dikembangkan oleh COTEC adalah kode sukarela yang dirancang untuk membantuk Asosiasi Nasional untuk membangun dan mengembangkan kode nasional sesuai dengan standar Eropa praktek untuk terapis okupasi. Hal ini dimaksudkan untuk penerapan umum namun dapat dimodifikasi untuk daerah spesialis misalnya pediatric praktek, kepedulian masyarakat, dll psikiatri jika ada kelompok seperti ingin melakukan ini, setiap dealth masalah dengan dalam standar praktek, harus diberikan dan bijaksana pertimbangan informasi karena mereka telah disertakan untuk relevansi mereka untuk satu atau kegiatan lain dari praktek professional kami. Sangat penting bahwa isu-isu yang termasuk dalam standar praktek harus saat ini dan relevan dengan anggota profesi yang menggunakan atau untuk yang menggunakan dimaksudkan. Standar COTEC praktek adalah pernyataan kebijakan yang membantu untuk mengatur dan menjaga standar praktek professional yang baik. Dalam kasus dimana keputusan harus dibuat mengenai perilaku tidak professional dari seorang ahli terapi kerja, kode dapat digunakan sebagai panduan untuk standar perilaku professional yang tepat. Wakil untuk COTEC diminta untuk memastikan bahwa, ketika kode sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa lainnya, hal itu dilakukan sehingga oleh penutur asli. Hal ini dianjurkan Karena memiliki frase dan istilah yang kadang-kandang sulit terjemahkan.
Ada 2 bagian utama dalam dokumen ini :
a.       Kode Etik Federasi Dunia Kerja Therapist.
b.      Standar Praktek dirancang oleh COTEC pada tahun 1991 dan sekarang diperbaharui pada tahun 1996.

1.      Pribadi Atribut
Pekerjaan terapis memiliki integritas pribadi, kehandalan, pikiran yang terbuka dan loyalitas berkaitan dengan konsumen dan bidang professional keseluruhan. Tanggungn jawab terhadap peneriman Occupational Layanan Terapi.  Pekerjaan terapis pendekatan semua konsumen dengan hormat dan dengan memperhatikan untuk situasi masing-masing. Pekerjaan terapis akan tidak diskriminasi terhadap konsumen berdasarkan ras, warna kulit, cacat, asal-usul kebangsaan, umur, jenis kelamin, preferensi seksual, agama, keyakinan politik atau status dalam masyarakat. Pribadi preferensi konsumen dan kemampuan untuk berpartisipasi akan diperhitungkan dalam perencanaan penyediaan layanan.kerahasiaan informasi pribadi konsumen dijamin dan setiap rincian pribadi disampaikan hanya dengan persetujuan mereka.
2.      Perilaku dalam tim terapi pekerjaan dan dalam tim multi disiplin
Pekerjaan terapis bekerja sama dengan menerima tanggung jawab dalam satu tim dengan mendukung tujuan medis dan psikososial yang telah ditetapkan. Terapis kerja menyediakan laporan tentang kemajuan intervensi mereka dan memberikan anggota lain dari tim dengan informasi yang relevan. Mengembangkan pengetahuan professional pekerjaan terapis berpartisipasi dalam pengembangan professional melalui belajar sepanjang hidup dan selanjutnya menerapkan diperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam kerja professional mereka.
3.      Promosi profesi
Pekerjaan terapis berkomitment untuk perbaikan dan pengembangan profesi pada umumnya. Mereka juga prihatin dengan mempromosikan terapi okupasi yang lain masyarakat organisasi professional, dan mengatur badan-badan di nasional dan internasional tingkat regional. World Federation of Occupational Therapist : Komite Praktek Profesioanl ; Maret 1990.
4.      Standar praktek konsumen
Untuk tujuan standar COTEC praktek konsumen istilah digunakan untuk menjelaskan pasien, klien atau wali. Hal ini juga termasuk mereka yang terapis kerja bertanggung jawab.
Model dan standar profesi di USA dan Kanada
Kode Etik Profesional
Pejabatan keuangan pemerintah asosiasi dari Amerika Serikat dan Kanada adalah organisasi professional pejabat public bersatu untuk meningkatkan dan mempromosikan manajemen professional sumber daya keuangan pemerintah dengan mengidentifikasi, mengembangkan dan memajukan strategi fiscal, kebijakan, dan praktek untuk kepentingan public. Untuk lebih tujuan tersebut, aparat pemerintah membiayai semua diperintahkan untuk mematuhi standar hukum , moral, dan professional perilaku dalam pemenuhan tanggung jawab professional mereka. Standar perilaku sebagaimana diatur dalam kode ini diwujudkan dalam rangka meningkatkan kinerja semua orang yang terlibat dalam keuangan public.
1.      Pribadi standar
Petugas  pembiayaan pemerintah harus menunjukkan dan didekasikan untuk cita-cita tertinggi kehormatan dan integritas dalam semua hubungan masyarakat dan pribadi untuk mendapat rasa hormat, kepercayaan, dan keyakinan yang mengatur pejabat, pejabat public lainnya, karyawan, dan masyarakat. Mereka harus mematuhi praktek professional disetujui dan standar yang dianjurkan.
2.      Tanggung jawab sebagai pejabat public
Petugas pembiayaan pemerintah harus mengakui dan bertanggung jawab atas tanggung jawab mereka sebagai pejabat di sector public. Mereka harus menjunjung tinggi baik surat dan semangat undang-undang, konstitusi, dan peraturan yang mengatur tindakan mereka dan melaporkan pelanggaran hukum kepada pihak yang berwenang.
3.      Pengembangan professional
Petugas pembiayaan pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga kompetensi mereka sendiri, untuk meningkatkan kompetensi kolega mereka, dan untuk memberikan dorongan untuk mereka yang ingin memasuki bidang keuangan pemerintah. Petugas keuangan harus meningkatkan keunggulan dalam pelayanan public.
4.      Integritas professional – informasi
Petugas pembiayaan pemerintah harus menunjukkan integritas professional dalam penerbitan dan pengelolaan informasi. Mereka harus sensitive dan responsive terhadap pertanyaan dari masyarakat dan media, dalam rangkan kebijakan pemerintah Negara bagian atau local.
5.      Integritas professional – hubungan
Petugas pembiayaan pemerintah harus bertindak dengan kehormatan, integritas, dan kebajikan dalam semua hubungan professional. Mereka akan mempromosikan kesempatan kerja yang sama, dengan berbuat demikian, menentang deskriminasi, pelecehan, atau praktik yang tidak adil lainnya.
6.      Konflik kepentingan
Petugas pembiayaan pemerintah harus secara aktif menghindari munculnya atau kenyataan benturan kepentingan. Mereka tidak akan menggunakan milik umum atau sumber daya untuk keuntungan pribadi atau politik.
Sumber :