Sertifikasi Nasional dan Internasional
a. Jelaskan dan sebutkan contoh sertifikasi nasional dan internasional dari sertifikasi software dan database development !!
Sertifikasi biasa juga disebut kualifikasi, dimana sertifkasi ada banyak macamnya, namun kali ini kita akan membahas mengenai sertifikasi professional. Sertifkasi professional ialah suatu penetapan yang diberikan oleh suatu organanisasi professional kepada seseorang yang menunjukkan bahwa orang tersebut mampu untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas atau mempunyai keahlian yang spesifik. Dimana ini juga harus dan mesti diperbaharui secara berkala oleh seseorang tersebut serta hanya berlaku sampai dengan periode tertentu saja.
Dan disini tujuan dari sertifikasi ialah menghasilkan SDM di bidang IT yang berkualitas, mempunyai standard an mutu yang tinggi serta pengembangan professional yang berkesinambungan. Sedangkan bagi orang tersebut adalah untuk menambah nilai jual dirinya dimata pemberi kerja dengan pengakuan sertifikasi yang orang punyai dan juga untuk menggapai rencana jenjang karir yang ingin dicapai oleh orang tersebut.
Sertifikasi Nasional
Sebagai aplikasi desktop, Microsoft office mungkin menjadi aplikasi yang paling akrab dengan keseharian pekerjaan kita. Mulai dari membantu menulis surat sampat membuat perencanaan proyel. Popularnya aplikasi Microsoft office dan kemudahan pemakaiannya sering kali membuat banyak pengguna tidak merasa perlu untuk mempelajari secar serius. Padahal hal tersebut mungkin berakibat pada rendahnya utilitas pemanfaatan berbagai fitur yang sebenarnya disediakan oleh Microsoft office, dan tanpa disadari membuat kerja tidak seefisien seharusnya .
Sertifikasi Microsoft office specialist (office specialist) adalah sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian dalam menggunakkan Microsoft office dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Focus dari sertifikasi office specialist adalah mengevaluasi pemahaman menyeluruh terhadap program-program Microsoft office dan Microsoft project, kemampuan untuk menggunakan feature-feature advanced, dan kemampuan untuk mengintegrasikan program-program office dengan software lain.
Sertifikasi office specialist tersedia dalam 3 jalur : office 2003 editions, office XP, dan office 2000. Untuk setiap jalur sertifikasi terbagi dalam 3 jenjang keahlian, yaitu specialist, expert, dan master.
Selain itu program-program yang termasuk suite aplikasi Microsoft office, sertifikasi office. Specialist juga menawarkan sertifikasi khusus untuk Microsoft project 2002 dan Microsoft project 2000. Ujian sertifikasi office specialist untuk Microsoft project difokuskan pada kemampuan menggunakan berbagai tool Microsoft project dalam pelaksanaan berbagai tahapan proyek, seperti perencanaan proyek, kustomisasi grafik dan laporan kemajuan proyek, dan menfasilitasi berbagai kegiatan kolaborasi dan komunikasi tim.
Sertifikasi Internasional
Biasanya sertifikasi Internasional memerlukan uji kompetensi yang cukup lama bahkan bisa berbulan-bulan, serta biaya yang dikeluarkan pun cukup banyak untuk mendapatkan sertifikasi ini, namun hasilnya akan terbayar semua, karena manfaat yang didapat pada saat anda melakukan pencarian kerja dan menunjukkan sertifikasi profesi tersebut.
1. Oracle adalah salah satu Sertifikasi Internasional dalam bidang database selain Microsoft SQL Server. Dari berbagai kemampuan yang dimiliki Oracle, maka dibutuhkan orang-orang atau professional yang mampu menangani dan mengoperasikan oracle dengan baik. Sertifikasi diperlukan agar lebih mengukuhkan pengakuan bahwa orang tersebut benar-benar dapat menggunakan oracle dengan baik.
Oracle sendiri menawarkan sertifikasi profesi di bidang IT juga, dan oracle membaginya menjadi 3 kategori, yaitu :
Oracle dalam menjalankan peran sebagai administrator database.
1. Oracle Certified DBA masih terbagi lagi menjadi 3 kategori jenjang sertifikasi, yaitu :
a. Oracle Certified DBS Associate : dalam sertifikasi ini seseorang akan dianggap mampu dan mempunyai keahlian dalam tim sebagai anggota Junior sebagai administrator database atau pengembang aplikasi. Dan materi yang diujikan dalam uji kompetensi ini meliputi dasar-dasar SQL dan administrasi database.
b. Oracle Certified DBA Profesional : sertifikasi ini adalah sertifikasi lanjutan dari Associate, bagi para professional yang ingin mengembangkan dan mendalami dalam lingkup administrasi database dan juga performance tuning, dan dalam sertifikasi ini ditambahkan pula spesialisasi manajemen database pada lingkungan linux.
c. Oracle Certified DBA Master : sertifikasi paling tinggi di oracle dari yang sebelumnya, dimana orang yang mengambil sertifikasi ini adalah seorang DBA yang sudah teruji dalam menangani aplikasi dan system database yang memiliki mission critical. Dan ujian yang dilakukan bagi orang yang melakukan sertifikasi ini berbeda dengan sertifikasi sebelumnya, dimana orang tersebut akan melakukan pengujian dan melakukan riset dari simulasi permasalahan yang diberikan oleh penguji yang meliputi konfigurasi database, jaringan database, penggunaan Oracle Enterprise manager dan hal kritis dalam manajemen kinerja serta database recovery.
2. Oracle Certified Developer, dimana sertifikasi ini ditunjukkan bagi mereka yang ingin mendapatkan pengakuan dalam bidang penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan Oracle seperti PL/SQL dan Oracle Forms, dan dalam sertifikasi ini terbagi menjadi 2 kategori, yaitu :
a. Oracle9i PL/SQL Developer Certified Associater. Sertifikasi ini memiliki pengetahuan dasar yang memungkinkan orang itu memiliki peran fungsional dalam pengembangan aplikasi Oracle9i.
b. Oracle9i Forms Developer Certified Profesional. Untuk yang ingin memiliki sertifikasi ini harus mempunyai sertifikasi sebelumnya yaitu sertifikasi OCA dan akan mengikuti satu ujian dengan materi pengembangan aplikasi Internet menggunakan Oracle9i Forms.
c. Oracle9i AS Web Administrator. Sertifikasi dengan pengetahuan dan keterampilan sebagai Web Administrator untuk Oracle9i Application Server. Untuk mendapatkan sertifikasi ini seorang professional akan melakukan ujian dengan materi administrasi dasar Oracle9i Application Server.
b. Jelaskan lembaga – lembaga yang melakukan sertifikasi di bidang teknologi informasi dan jelaskan prosedur serta persyaratan untuk mengambil ujian sertifikasi untuk setiap jenis profesi.
Lembaga yang melakukan sertifikasi di bidang Teknologi Informasi
1. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Telematika
LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit tempat kompetensi dan menerbitkan sertifikasi kompetensi bidang telematika.
LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen dan professional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi bagi para professional di bidang telematika. Dalam perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan professional bagi industry telematika di dalam dan luar negeri. Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi.
Materi uji kompetensi LSP Telematika disusun berdasarkan standar kompetensi kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penyusun SKKNI merupakan ahli telematika yang berasal dari Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Pendidikan, Kementrian Ristek dan beberapa perusahaan TI di Indonesia.
Dalam penyelenggaraan uji kompetensi, LSP Telematika menggunakan test engine dengan software yang integritasnya tidak diragukan lagi. LSP Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software (ATS) di Indonesia. Ujian diselenggarakan dengan berbasis komputer yakni suatu tes yang dipandu dan dikerjakan melalui media komputer termasuk penilaiannya.
2. Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia (LSP-TIK)
(LSP TIK) didirikan pada tanggal 1 mei 2007, dengan tujuan untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi.
Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan dengan adanya kebutuhan tenaga kerja professional maka dibutuhkan pengakuan kompetensi para tenaga professional baik nasional ataupun internasional. Pengakuan tersebut bisa diperoleh jika telah dinyatakan kompeten dalam bidang informasi dan komunikasi oleh sebuah lembaga yang mendapatkan lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP (Keputusan Badana Nasional Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses pembuktian bahwa seorang tenaga yang professional benar-benar kompeten dalam bidang kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut mendapatkan pengakuan kompetensi profesi yang dimilikinya baik secara Nasional ataupun Internasional.
Pembuktian kompetensi yang dilakukan oleh LSP TIK berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang merupakan rumusan kemampuan profesi seseorang yang mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk menentukan kompetensi seseorang, misalnya pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap. Seseorang yang sudah dinyatakan kompeten harus memberi laporan kepada LSP TIK minimal satu tahun satu kali, sehingga kompetensi pada profesionalismenya tetap tercatat dan diakui oleh LSP TIK maupun BNSP.
Untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi baik secara Nasional dan Internasional maka LSP TIK juga beracun pada standar Internasional dengan adanya dukungan standar kompetensi Internasional dari Microsoft, Adobe, dan Oracle.
Prosedur dan Persyaratan untuk Mengambil Ujian Sertifikasi untuk Setiap Jenis Profesi
1. Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki beberapa tingkatan.
2. Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat menawarkan suatu sertifikasi.
3. Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu perusahaan atau suatu institusi. Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga diakui sebagai suatu komponen untuk memperoleh sertifikasi profesi.
4. Sertifikasi harus mendorong terbentuknya industry local.
5. Sertifikasi harus memperkecil jurang antara universitas (education) dan industry. Harus dikembangkan pemetaan antara sertifikasi akademik dan sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang antara aktifitas riset dan industry.
6. Sertifikasi harus mendorong orang untuk memahami pengetahuan dasar yang berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi tersebut. Hal ini akan membantu orang untuk memperbaiki pengetahuan, sebab mereka tidak belajar dari “keahlian tertentu” untuk suatu saat saja, tetapi mereka memiliki pengetahuan dasar untuk memahami teknologi baru.
7. Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang. Sebagai contoh bahasa, dan kebiasaan local. Sehingga untuk kompetensi dalam bidanng komunikasi, kemampuan berbahasa local perlu dipertimbangkan juga.
Sumber :