Pengertian sertifikasi
Yang dimaksud dengan
sertifikasi disini adalah standarisasi secara professional bagi mereka yang
kompeten di bidang pekerjaan masing-masing yang dikelola dan dibina oleh
Organisasi Profesi bukan pemerintah. Sertifikasi ini memenuhi persyaratan
kualitas professional yang sudah ditetapkan.
Latar belakang dari sertifikasi
adalah
a. Memenuhi kebutuhan
bisnis (legal liability scheme).
b. Mengantisipasi
globalisasi.
c. Perlu pengakuan formal
bagi lulusan perguruan tinggi untuk menjadi tenaga kerja professional.
d. Bukti
kemandirian professional di bidangnya.
Meningkatkan
implementasi TI mulai dari operasional bisnis biasa sampai ke jaringan
perusahaan yang lebih kompleks menyebabkan kebutuhan tenaga TI tidak hanya
dirasakan oleh perusahaan yang bergerak dibidang TI, tetapi juga non TI.
Seiring dengan kebutuhan tenaga kerja TI yang diperkirakan akan terus
meningkat, berbagai posisi atau jabatan baru di bidang TI juga bermunculan.
Jika anda berada di antara ratusan pelamar yang berharap mengisi beberapa
lowongan di bidang TI, apa yang bisa membuat anda berbeda dengan
pelamar-pelamar lain ? lalu jika anda sudah menjadi salah satu bagian dari
tenaga TI dan ingin meniti tenaga karir, apakah yang bisa anda lakukan untuk
menegaskan kualitas anda disbanding sekian banyak rekan seprofesi anda? Apa
yang dapat menjadi jaminan untuk perusahaan-perusahaan yang ingin membayar anda
untuk solusi TI yang dapat anda berikan ?.
Salah
satu jawabannya adalah dengan mendapatkan pengakuan atau sertifikasi untuk
bidang spesialisasi anda. Mungkin akan muncul pertanyaa, apakah pendidikan
formal yang sudah anda kantongi belum cukup untuk membuktikan kemampuan anda.
Cepatnya perkembangan TI serta semakin kompleksnya teknologi tidak memungkinkan
bagi lembaga pendidikan untuk mengadopsi perubahan secara cepat. Keterbatasan
kurikulum, dan keinginan untuk independen terhadap produk tertentu menjadi
kendala menghadapi perubahan tersebut. Di sisi lain kebutuhan tenaga kerja TI
sering membutuhkan kompetensi yang lebih spesifik, seperti pengalaman terhadap
penggunaan software tertentu yang di implementasikan dalam perusahaan tersebut.
Hal ini mendorong turun tangannya para vendor untuk ikut terjun dalam program
pendidikan yang pada akhirnya melahirkan standar kompetensi atau sertifikasi.
Adanya
standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi
untuk menilai kemampuan (skill) calon pegawainya. Adanya inisiatif untuk
membuat standar dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih terdapat
permasalahannya seperti beragamnya standar dan sertifikasi. Sebagai contoh, ada
standar dari Australia National Training Authority. Standar dan sertifikasi
dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintahan atau dapat juga
mengikuti standar sertifikasi di industry, yang sering juga disebut vendor
certification. Untuk contoh yang terakhir (vendor certification), standar
industry seperti sertifikat dari Microsoft atau cisco merupakan standar
sertifikasi yang diakui di seluruh dunia. Padahal standar ini dikeluarkan oleh
perusahaan, buka badan sertifikasi pemerintah. Memang pada intinya industry lah
yang mengetahui standar yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-harinya.
Keuntungan sertifikasi
Ada banyak keuntungan
yang dapat menjadi tambahan alasan untuk mempertimbangkan mengambil sertfikasi
TI. Salah satu yang utama tentu saja membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan.
Sertifikasi TI dapat meningkatkan kredibilitas seorang professional TI di mata
pemberi kerja. Bagi mereka yang sudah bekerja di bidang TI,
sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan
teknis. Dengan memiliki sebuah sertifikat TI yang diakui secara global, seorang
professional TI akan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait
dengan keterampilan yang dimilikinya. Ini karena melalui proses sertifikasi
keterampilan yang dimiliki sudah mengalami validasi oleh pihak ketiga, dalam
hal ini lembaga pemberi sertifikasi.
Selain itu pengalaman
mengikuti sertifikasi akan memberikan wawasan-wawasan baru yang mungkin tidak
pernah ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam pekerjaan
sehari-hari. Selain mampu memberikan jalan lebih mudah untuk menemukan
pekerjaan di bidang TI, sertifikasi juga dapat membantu anda meningkatkan
posisi dan reputasi bagi yang suda bekerja. Bahkan sertifikasi yang sudah
diakui secara global ini mampu meningkatkan kompetensi anda dengan
tenaga-tenaga TI dari manca Negara. Karena itu jangan heran jika sertifikasi
yang telah anda kantongi bisa lebih dihargai dibandingkan ijazah formal anda.
Sertifikasi adalah
independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan professional
dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi ini memiliki
tujuan untuk :
a. Membentuk tenaga
praktisi TI yang berkualitas tinggi.
b. Membentuk standar
kerja TI yang tinggi.
c. Pengembangan
professional yang berkesinambung.
Sedangkan bagi tenaga TI professional
tersebut :
a. Sertifikasi ini
merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
b. Perencanaan karir.
c. Professional
development.
d. Meningkatkan
international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI
tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui
keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Bagi masyarakat luas sertifikasi ini
memberikan kontribusi positif :
a. Memiliki staf yang up
to date dan berkualitas tinggi.
b. Memperoleh citra
perusahaan yang baik, keuntungan yang kompetitif, merupakan alat ukur yang
obyektif terhadap kemampuan staff, kontraktor dan konsultan.
c. Secar langsung dan
tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro maupun makro.
d. Menaikkan pengakuan
industry dan secara internasional.
e. Bagi siswa memberikan
alur profesi yang jelas. Siswa yang ingin segera mempelahari ICT dan profesi
akan tahu dari mana memulainya.
f. Memberikan suatu
mekanisme pusat pelatihan. Suatu program sertifikasi memberikan alur pelatihan
yang jelas.
g. Membantu prosess
pencarian tenaga IT professional. Suatu kandidat yang dievaluasi untuk suatu
jabatan, dengan memiliki suatu sertifikat berarti telah memiliki skill dan
pengetahuan tingkat tertentu. Hal itu juga menunjukkan persistensi kandidat dan
kemampuan menyelesikan suatu proyek (dalam hal ini sertifikasi). Kedua hal ini
membantu masyarakat mencari tenga TI.
h. Mendorong pegawai
melakukan proses belajar lebih lanjut.
Beberapa Negara telah mengembangkan dan
mempromosikan system sertifikasi yang khas bagi Negara tersebut. Beberapa
Negara menerapkan dan membayar lisensi kepada system sertifikasi yang ada.
Beberapa Negara menggunakan tenaga ahli untuk melakukan ujian.
South East Asia
Regional Computer Confideration (SEARCC) merupakan suatu forum
atau badan yang beranggotakan himpunan professional IT yang terdiri dari 13
negara. SEARCC dibentuk pada February 1978, di Singapore oleh 6 ikatan komputer
dari Negara-negara : Hongkong, Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapore, dan
Thailand. Awalnya, SEARCC mengadakan konferensi setahun dua kali di tiap Negara
anggotanya secara bergiliran. Namun, karena ke anggotaannya semakin bertambah,
maka konferensi dilakukan sekali tiap tahunnya. Negara yang sudah menjadi
naggota SEARCC adalah Sri Lanka, Australia, Hong kong, India, Indonesia,
Malaysia, New Zealand, Pakistan, Philipina, Singapore, Korea Selatan, Taiwan,
Thailand, Kanada.
Salah satu kegiatan
dari SEARCC adalah SRIG-PS (Special Regional Interset Group on Profesional
Standardisation). SRIG-PS dibentuk karena adanya kebutuhan untuk menciptakan
dan menjaga standar professional yang tinggi dalam dunia teknologi informasi,
khususnya ketika sumber daya di region ini memiliki kontribusi yang penting
bagi kebutuhan pengembangan TI secara global.
Semakin luasnya penerapan teknologi
informasi di berbagai bidang, telah membuka peluang yang besar bagi
para tenaga professional TI untuk bekerja di perusahaan, instansi pemerintah
atau dunia pendidikan di era globalisasi ini.
Secara global, baik di Negara maju
maupun Negara berkembang, telah terjadi kekurangan tenaga professional TI.
Menurut hasil studi yang diluncurkan pada april 2001 oleh ITAA (Information
Technology Associoation of Amerika) dan European Information Technology
Observatory, di Amerika pada tahun 2001 terbuka kesempatan 900.000 pekerjaan di
budang TI.
Model dan Standar Profesi di USA dan
Kanada
Dunia Teknologi
Informasi (TI) merupakan suatu industry yang berkembang dengan begitu pesatnya
pada tahun-tahun terakhir ini. Ini akan terus berlangsung untuk tahun-tahun
mendatang. Perkembangan industry dalam bidang TI ini membutuhkan formalisasi
yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan, profesi berkaitan dengan keahlian
dan fungsi dari tiap jabatan. Soult East Asia Regional Computer Confideration
(SEARCC) merupakan suatu forum atau badan yang beranggotakan himpunan
professional IT (Information Technology) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC
dibentuk pada February 1979, di Singapore oleh 6 ikatan komputer dari
Negara-negara : hongkong, Indonesia, Malaysia, philipine, Singapore, dan
Thailand. SEARCC mengadakan konferensi setahun dua kali di tiap
Negara anggotanya secara bergiliran. Keanggotaan SEARCC bertambah, sehingga
konferensi dilakukan sekali tiap tahunnya. Konferensi yang ke-15 ini, yang
bernama SEARCC ’96 kali ini diselenggarakan oleh Computer Society of Thailand
di Thailand dari tanggal 3 – 8 juli 1996.
Sri lanka telah
menjadi anggota SEARCC sejak tahun 1986, anggota lainnya adalah Australia,
Hongkong, India, Indonesia, Malaysia, New Zealand, Pakistan, Philipina,
Singapore, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Kanada. Indonesia sebagai anggota
South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) turut serta dalam
berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC. Salah satunya adalah SRIG-PS
(Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation), yang mencoba
merumuskan standarisasi pekerjaan di dalam dunia Teknologi Informasi. Untuk
keperluan tersebut.
Model dan Standar Profesi di Eropa
(Inggris, Jerman, perancis)
Standar praktek
dikembangkan oleh COTEC adalah kode sukarela yang dirancang untuk membantuk
Asosiasi Nasional untuk membangun dan mengembangkan kode nasional sesuai dengan
standar Eropa praktek untuk terapis okupasi. Hal ini dimaksudkan untuk
penerapan umum namun dapat dimodifikasi untuk daerah spesialis misalnya
pediatric praktek, kepedulian masyarakat, dll psikiatri jika ada kelompok
seperti ingin melakukan ini, setiap dealth masalah dengan dalam standar
praktek, harus diberikan dan bijaksana pertimbangan informasi karena mereka
telah disertakan untuk relevansi mereka untuk satu atau kegiatan lain dari
praktek professional kami. Sangat penting bahwa isu-isu yang termasuk dalam
standar praktek harus saat ini dan relevan dengan anggota profesi yang
menggunakan atau untuk yang menggunakan dimaksudkan. Standar COTEC praktek
adalah pernyataan kebijakan yang membantu untuk mengatur dan menjaga standar
praktek professional yang baik. Dalam kasus dimana keputusan harus dibuat
mengenai perilaku tidak professional dari seorang ahli terapi kerja, kode dapat
digunakan sebagai panduan untuk standar perilaku professional yang tepat. Wakil
untuk COTEC diminta untuk memastikan bahwa, ketika kode sedang diterjemahkan ke
dalam bahasa Eropa lainnya, hal itu dilakukan sehingga oleh penutur asli. Hal
ini dianjurkan Karena memiliki frase dan istilah yang kadang-kandang sulit
terjemahkan.
Ada 2 bagian utama dalam dokumen ini :
a. Kode Etik Federasi
Dunia Kerja Therapist.
b. Standar Praktek
dirancang oleh COTEC pada tahun 1991 dan sekarang diperbaharui pada tahun 1996.
1. Pribadi Atribut
Pekerjaan terapis
memiliki integritas pribadi, kehandalan, pikiran yang terbuka dan loyalitas
berkaitan dengan konsumen dan bidang professional keseluruhan. Tanggungn jawab
terhadap peneriman Occupational Layanan Terapi. Pekerjaan terapis
pendekatan semua konsumen dengan hormat dan dengan memperhatikan untuk situasi
masing-masing. Pekerjaan terapis akan tidak diskriminasi terhadap konsumen
berdasarkan ras, warna kulit, cacat, asal-usul kebangsaan, umur, jenis kelamin,
preferensi seksual, agama, keyakinan politik atau status dalam masyarakat.
Pribadi preferensi konsumen dan kemampuan untuk berpartisipasi akan
diperhitungkan dalam perencanaan penyediaan layanan.kerahasiaan informasi
pribadi konsumen dijamin dan setiap rincian pribadi disampaikan hanya dengan
persetujuan mereka.
2. Perilaku dalam tim
terapi pekerjaan dan dalam tim multi disiplin
Pekerjaan terapis
bekerja sama dengan menerima tanggung jawab dalam satu tim dengan mendukung
tujuan medis dan psikososial yang telah ditetapkan. Terapis kerja menyediakan
laporan tentang kemajuan intervensi mereka dan memberikan anggota lain dari tim
dengan informasi yang relevan. Mengembangkan pengetahuan professional pekerjaan
terapis berpartisipasi dalam pengembangan professional melalui belajar
sepanjang hidup dan selanjutnya menerapkan diperoleh pengetahuan dan
keterampilan dalam kerja professional mereka.
3. Promosi profesi
Pekerjaan terapis
berkomitment untuk perbaikan dan pengembangan profesi pada umumnya. Mereka juga
prihatin dengan mempromosikan terapi okupasi yang lain masyarakat organisasi
professional, dan mengatur badan-badan di nasional dan internasional tingkat regional.
World Federation of Occupational Therapist : Komite Praktek Profesioanl ; Maret
1990.
4. Standar praktek
konsumen
Untuk tujuan standar
COTEC praktek konsumen istilah digunakan untuk menjelaskan pasien, klien atau
wali. Hal ini juga termasuk mereka yang terapis kerja bertanggung jawab.
Model dan standar profesi di USA dan
Kanada
Kode Etik Profesional
Pejabatan keuangan
pemerintah asosiasi dari Amerika Serikat dan Kanada adalah organisasi
professional pejabat public bersatu untuk meningkatkan dan mempromosikan
manajemen professional sumber daya keuangan pemerintah dengan mengidentifikasi,
mengembangkan dan memajukan strategi fiscal, kebijakan, dan praktek untuk
kepentingan public. Untuk lebih tujuan tersebut, aparat pemerintah membiayai
semua diperintahkan untuk mematuhi standar hukum , moral, dan professional
perilaku dalam pemenuhan tanggung jawab professional mereka. Standar perilaku
sebagaimana diatur dalam kode ini diwujudkan dalam rangka meningkatkan kinerja
semua orang yang terlibat dalam keuangan public.
1. Pribadi standar
Petugas pembiayaan
pemerintah harus menunjukkan dan didekasikan untuk cita-cita tertinggi
kehormatan dan integritas dalam semua hubungan masyarakat dan pribadi
untuk mendapat rasa hormat, kepercayaan, dan keyakinan yang mengatur pejabat,
pejabat public lainnya, karyawan, dan masyarakat. Mereka harus mematuhi praktek
professional disetujui dan standar yang dianjurkan.
2. Tanggung jawab sebagai
pejabat public
Petugas pembiayaan
pemerintah harus mengakui dan bertanggung jawab atas tanggung jawab mereka
sebagai pejabat di sector public. Mereka harus menjunjung tinggi baik surat dan
semangat undang-undang, konstitusi, dan peraturan yang mengatur tindakan mereka
dan melaporkan pelanggaran hukum kepada pihak yang berwenang.
3. Pengembangan
professional
Petugas pembiayaan
pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga kompetensi mereka sendiri, untuk
meningkatkan kompetensi kolega mereka, dan untuk memberikan dorongan untuk
mereka yang ingin memasuki bidang keuangan pemerintah. Petugas keuangan harus
meningkatkan keunggulan dalam pelayanan public.
4. Integritas
professional – informasi
Petugas pembiayaan pemerintah harus
menunjukkan integritas professional dalam penerbitan dan pengelolaan informasi.
Mereka harus sensitive dan responsive terhadap pertanyaan dari masyarakat dan
media, dalam rangkan kebijakan pemerintah Negara bagian atau local.
5. Integritas professional
– hubungan
Petugas pembiayaan pemerintah harus
bertindak dengan kehormatan, integritas, dan kebajikan dalam semua hubungan
professional. Mereka akan mempromosikan kesempatan kerja yang sama, dengan
berbuat demikian, menentang deskriminasi, pelecehan, atau praktik yang tidak
adil lainnya.
6. Konflik kepentingan
Petugas pembiayaan
pemerintah harus secara aktif menghindari munculnya atau kenyataan benturan
kepentingan. Mereka tidak akan menggunakan milik umum atau sumber daya untuk
keuntungan pribadi atau politik.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar